Jumat, 30 September 2011

Model Program Pembelajaran Sains


A.    MODEL PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS
1.      Pendekatan yang bersifat situasional, maksudnya adalah pembahasan tentang SAINS akan dielaborasi (diulas) secara luas dan mendalam jika dalam pembelajaran muncul ‘fenomena’ yang terkait dengan tuntunan pembahasan konsep dan pengalaman SAINS pada sasaran belajar. Jadi pendekatan ini sangat ditentukan oleh muncul atau tidaknya konteks SAINS dalam pembelajaran yang sedang dilakukan. Jika muncul, maka pembelajaran akan segera disesuaikan dengan dan diarahkan pada pembahasan SAINS; tetapi jika tidak muncul fenomena SAINS, maka pembelajaran akan dilanjutkan sebagaimana mestinya.
2.      Pendekatan yang bersifat terpisah atau tersendiri,  maksudnya adalah program pengembangan pembelajaran SAINS dikemas secara khusus dan tersendiri. Pembelajaran SAINS diberikan waktu tersendiri sebagaimana bidang pengembangan lainnya dalam pendidikan anak usia dini, pembelajaran SAINS disetting (dirancang) secara khusus sesuai dengan karakteristik anak yang sesuai (relevant) dengan tuntutan penguasaan SAINS.
3.      Pendekatan yang bersifat merger atau terintegrasi dengan disiplin lain atau bidang pengembangan lain. Dalam pendekatan ini, program SAINS dikembangkan dengan cara digabungkan secara formal dan sistematis dengan bidang pengembangan atau disiplin ilmu lainnya. Sehingga dalam program, pengembangan pembelajaran SAINS merupakan bagian dari suatu program kurikulum yang lebih luas dan terpadu sifatnya.

B.    STRATEGI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS
Pengembangan pembelajaran SAINS menggunakan keterampilan proses dikemukakan oleh Conny Semiawan (1992), diantaranya :
a.       Perkembangan IP yang semakin cepat, tidak mungkin guru mengajarkan semua fakta dan konsep dengan waktu mengajar yang ada.
b.      Kesulitan anak dalam memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak bila tidak diberikan contoh yang konkrit dan sesuai (an. Bahasa tidak mampu menjadi alat menjelaskan yang efektif/buruk).
c.       Sifat penemuan relatif sehingga memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir kritis dan bertindak kritis.
d.      Adanya keterkaitan antara pengembangan konsep dan pengembangan sikap dan nilai.
15    keterampilan atau kemampuan proses yang telah dimodifikasi, adalah :
a.       Keterampilan Mengamati (Observasi),
b.      Keterampilan Mengajukan Pertanyaan,
c.       Keterampilan Berkomunikasi,
d.      Keterampilan Menghitung,
e.       Keterampilan Mengukur,
f.       Keterampilan Melakukan Eksperimen,
g.      Keterampilan Melaksanakan Tekhnik Manipulasi,
h.      Keterampilan Mengklasifikasikan,
i.        Keterampilan Memformulasikan Hipotesis,
j.        Keterampilan Meramalkan,
k.      Keterampilan Menarik Kesimpulan,
l.        Keterampilan Mengartikan Data,
m.    Keterampilan Menguasai dan Memanipulasikan Variabel (Faktor Ubah),
n.      Keterampilan Membentuk Suatu Model,
o.      Keterampilan Menyusun Suatu Definisi yang Operasional.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites